Tag: psb

shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
Standard

Revolusi Penerimaan Santri Baru dengan PSBPesantren.id

Santri, atau murid pesantren, telah menjadi bagian integral dalam konteks pendidikan Indonesia sejak zaman dahulu. Pesantren, yang juga dikenal sebagai madrasah atau lembaga pendidikan Islam tradisional. Tidak hanya memberikan pendidikan agama yang mendalam tetapi juga menyiapkan santri untuk menghadapi kehidupan yang lebih baik. Setiap tahun, pondok pesantren di berbagai penjuru Indonesia menerima ribuan calon santri baru yang berkeinginan memulai perjalanan mereka dalam mengejar pengetahuan agama. Proses penerimaan santri baru menjadi tahap yang signifikan dalam pemilihan individu yang berkualitas. Yang akan mendukung tujuan pendidikan di pondok pesantren dan memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di masyarakat di masa depan.  Penerimaan Santri Baru (PSB), merupakan serangkaian proses seleksi dan penerimaan santri di pesantren.  Penerimaan Santri Baru biasanya memiliki alur pengambilan formulir, pengisian formulir, pengembalian formulir, registrasi tata usaha, tes seleksi, dll. Dengan alur yang panjang mengharuskan calon santri/i bolak balik untuk mengurus keperluan masuk pesantren. Belum lagi serangkaian porses tentang pengenalan lingkup madrasah yang panjang.  Berikut adalah tahapan umum dalam proses penerimaan santri baru: Pengumuman Penerimaan: Pesantren mengumumkan periode penerimaan santri baru melalui berbagai saluran, seperti situs web resmi, papan pengumuman, media sosial, atau surat kabar lokal. Informasi yang disampaikan meliputi persyaratan pendaftaran, batas waktu pendaftaran, dan prosedur selanjutnya. Pendaftaran: Calon santri atau orang tua/wali calon santri mengisi formulir pendaftaran dengan melampirkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti akta kelahiran, kartu keluarga, atau surat keterangan dari lembaga pendidikan sebelumnya. Beberapa pesantren modern mungkin mengadopsi sistem pendaftaran online untuk memudahkan proses administratif. Seleksi Administratif: Tim penerimaan pesantren melakukan verifikasi dokumen dan menganalisis kelayakan calon santri berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan. Calon santri yang memenuhi kriteria administratif lanjut ke tahap selanjutnya. Baca juga: Tips Mudah Entri Data Pendaftar Dengan PSBPesantren.Id Seleksi Akademis dan Wawancara: Calon santri dapat mengikuti ujian atau wawancara sebagai bagian dari proses seleksi akademis. Ujian ini bisa mencakup tes pengetahuan agama, tes umum, dan evaluasi keterampilan lainnya. Wawancara dapat digunakan untuk menilai motivasi, komitmen, dan potensi calon santri. Pengumuman Hasil Seleksi: Pesantren mengumumkan hasil seleksi, memberikan informasi tentang calon santri yang diterima dan yang tidak diterima. Pengumuman biasanya mencakup instruksi selanjutnya, seperti prosedur pendaftaran resmi dan jadwal masuk. Pendaftaran Resmi: Calon santri yang diterima melakukan pendaftaran resmi dengan melengkapi formulir pendaftaran dan membayar biaya pendaftaran atau uang pangkal. Selama pendaftaran, pesantren dapat memberikan informasi tambahan mengenai peraturan dan tata tertib pesantren. Orientasi dan Integrasi: Calon santri yang telah resmi mendaftar mengikuti program orientasi untuk mengenali lingkungan pesantren, aturan, dan norma-norma yang berlaku. Proses integrasi dimulai, dan calon santri diperkenalkan kepada kehidupan pesantren, kegiatan keagamaan, dan kegiatan pendidikan umum. Memulai Kegiatan Pembelajaran: Setelah melewati tahap-tahap di atas, santri baru memulai kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh pesantren. Baca juga: Monitor Kegiatan PSB Pesantren Online Dalam 1 Aplikasi Serangkaian proses tersebut masih menggunakan media kertas dalam proses pelaksanaannya sehingga mengakibatkan beberapa permasalahan. Dan seluruh proses pendaftaran masih manual. Calon santri yang masuk pesantren kebanyakan berasal dari luar daerah, bahkan luar pulau sehinga mengharuskan mereka berkunjung ke pondok pesantren untuk melakukan proses  pendaftaran. Selain itu pendaftaran dengan media kertas juga menyebabkan terjadinya penumpukan data dan timbulnya kerja tambahan bagi panitia PSB untuk memasukkan data ke aplikasi excel. Sekarang sudah memasuki era digitalisasi hingga semua porses bisa menjadi lebih singkat, dari yang masih manual beralih ke digital. Transformasi digital dalam penerimaan santri baru atau PSB (Penerimaan Siswa Baru) mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan digitalisasi proses untuk memodernisasi dan meningkatkan efisiensi seluruh rangkaian kegiatan penerimaan.  Berikut adalah beberapa aspek transformasi digital dalam PSB Pesantren: Pendaftaran Online: Sistem pendaftaran secara daring memungkinkan calon santri untuk mengisi formulir pendaftaran secara elektronik melalui situs web atau aplikasi khusus. Hal ini memudahkan orang tua atau wali santri dalam mengakses dan melengkapi semua informasi yang diperlukan tanpa harus datang ke lokasi fisik. Pembayaran Online: Proses pembayaran biaya pendaftaran, uang pangkal, atau biaya lainnya dapat dilakukan secara online. Ini meminimalkan keterlibatan uang tunai dan memberikan transparansi dalam administrasi keuangan. Verifikasi Dokumen Digital: Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran, seperti akta kelahiran, kartu keluarga, dan lainnya, dapat diunggah secara digital. Sistem verifikasi otomatis dapat mempercepat proses seleksi dan mengurangi risiko kesalahan manusia. Komunikasi Digital: Platform komunikasi seperti surat elektronik, pesan teks, atau aplikasi pesan instan digunakan untuk memberikan informasi kepada calon santri dan orang tua/wali. Ini memungkinkan pertukaran informasi yang cepat dan efisien. Penggunaan Big Data untuk Seleksi: Analisis data besar dapat digunakan untuk mengevaluasi data pendaftaran, nilai akademis, dan informasi lainnya. Dengan demikian, proses seleksi dapat menjadi lebih obyektif dan didukung oleh data empiris. Virtual Tour Pesantren: Video dan gambar interaktif dapat digunakan untuk memberikan pengalaman virtual kepada calon santri dan orang tua/wali. Virtual tour ini memungkinkan mereka untuk mengenal lebih baik lingkungan pesantren tanpa harus mengunjunginya secara langsung. Penggunaan Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS): Bagi pesantren yang mengintegrasikan teknologi pembelajaran, LMS dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang kurikulum, jadwal, dan catatan akademis. Pelaporan Hasil Seleksi Secara Online: Pengumuman hasil seleksi dapat diakses secara online, memberikan kemudahan dan transparansi bagi calon santri dan orang tua/wali. Transformasi digital dalam PSB Pesantren tidak hanya meningkatkan efisiensi administratif, tetapi juga menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi calon santri dan orang tua/wali, serta mendukung pemantauan dan evaluasi proses seleksi secara lebih cermat. Manfaatkan Aplikasi Digital PSBPesantren.id: PSBPesantren.id adalah solusi terdepan untuk memperkaya pengalaman Pesantren Anda dalam melaksanakan Penerimaan Santri Baru (PSB). PSB Pesantren adalah sebuah inovasi sistem yang dirancang secara online untuk membantu pesantren dalam pelaksanaan Penerimaan Santri Baru (PSB). PSB Pesantren terdiri dari berbagai modul aplikasi yang mencakup seluruh kegiatan penerimaan santri baru yang dikelola oleh panitia Pesantren. Mulai dari aktivitas Pendaftaran Siswa, Isi Formulir, Pengelolaan Data Pendaftar, Verifikasi Pendaftar, Grafik Statistik Penerimaan Santri Baru. PSB Peantren memiliki desain aplikasi yang modular tetapi terintegrasi satu sama lain, sehingga memungkinkan penggunaan lintas fungsionalitas. Dengan desain yang modular, dapat mengimplementasikan PSB Pesantren dengan ruang lingkup modul aplikasi sesuai kebutuhan masing- masing. Yuk segera berlangganan untuk dapat menikmati berbagai fitur keunggulan PSBPesantren.id  Coba demo GRATIS sekarang: COBA DEMO  SEGERA hubungi kami di:  📲 Telp/WhatsApp :  0857-0130-3000   

Standard

Pembelajaran Tatap Muka Sudah Dimulai, Simak Tips Pencegahan Cluster Covid di Pesantren

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kini sudah resmi diberlakukan bagi seluruh Instansi pendidikan baik dari tingkat Universitas, Sekolah, maupun Pesantren. Hal ini tetap mengikuti himbauan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun dalam pelaksanaannya dilakukan secara terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran dari Kementerian Kesehatan. Baik Sekolah maupun Pesantren yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka harus tetap mengedepankan kesehatan dari santri dan tenaga kependidikan yang ada, selain itu ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi.  Ketentuan dan syarat ini dapat berbeda di wilayah satu dan lainnya, hal ini didasarkan oleh perbedaan level ppkm dibeberapa wilayah. Pembukaan Pesantren dan Sekolah menjadi salah satu prioritas dikarenakan pembelajaran daring (online) yang selama pandemi covid-19 diberlakukan dinilai kurang efektif. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Kemendikbud Ristek memutuskan menyelanggarakan PTM terbatas. Dalam pelaksanaannya sempat menuai pro kontra dibeberapa kalangan masyarakat khususnya para orang tua yang khawatir sang buah hati nantinya dapat tertular covid 19 di wilayah sekolah. Mengingat Covid-19 kini sudah bermutasi dalam beberapa varian seperti delta dan Omicron yang penyebarannya dinilai lebih cepat. Namun menurut Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menyatakan hal ini dapat dihindari dengan beberapa ketentuan seperti menjadikan vaksin sebagai syarat utama dalam pelaksanaan PTM. Santri maupun tenaga pendidik harus sudah melakukan vaksinasi. Segala upaya pencegahan harus dilakukan untuk mencegah cluster baru covid-19 di lingkungan Pesantren, dimana seperti diketahui interaksi di Pesantren dinilai lebih intens dibandingkan dengan Sekolah. Lingkungan Pesantren diharapkan dapat memberikan perlindungan yang aman sehingga peserta didik dapat belajar dengan situasi yang sehat dan nyaman.  Ada beberapa upaya pencegahan cluster Covid-19 di Pesantren selama pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka ini. Simak beberapa tips yang dapat diterapkan di Pesantren : Kebersihan lingkungan Pesantren harus terjaga Kebersihan menjadi syarat mutlak yang sudah menjadi kewajiban bagi seluruh santri maupun pengurus di Pesantren. Lingkungan yang bersih dapat mencegah timbulnya wabah penyakit dan meminimalisir pencegahan penularan covid-19 Sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan Sebelum penerapan protokol kesehatan harus dilakukan sosialisasi terlebih dahulu dari tenaga pendidik kepada santri. Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan beberapa media seperti pamflet, papan pengumuman, atau disampaikan secara langsung. Setelah sosialisasi maka penerapannya akan lebih maksimal. Santri akan mengetahui pentingnya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan atas kesadaran mereka sendiri Santri tetap dirumah jika sakit Santri yang merasa sakit sebaiknya berada dirumah, hal ini dilakukan untuk mencegah adanya penukaran kepada santri lain. Tubuh yang sakit dikarenakan kondisi imun tubuh yang menurun sehingga mudah terserang penyakit. Perawatan intensif dirumah dinilai tepat untuk mengembalikan sistem imun lebih baik lagi. Jika santri dirasa sudah merasa lebih baik maka diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan di Pesantren. Menerapkan sistem shifting Sistem shifting ini dilakukan untuk mencegah adanya banyak kerumunan. Jika biasanya proses pembelajaran dilakukan 100% maka selama pandemi dapat dilakukan 50%-80%. Informasi keputusan penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah diatur secara resmi berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, dan Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Demikian dikutip dari situs Kemdikbud. Yuk, patuhi protokol kesehatan untuk kebaikan bersama. Lindungi dirimu dan sekitarmu.

Tim Cs kami siap menjawab pertanyaan anda, perihal aplikasi PSB pesantren